...Selamat Datang di Website Resmi Gereja St. Ignatius Paroki Administratif Krapyak - Semarang, Media Informasi Umat dan Gereja. Alamat Jl. Subali No 8 Krapyak-Semarang. Silahkan krim artikel, saran dan kritik ke komsos_st_ignatius[at]yahoo[dot]co[dot]id..

Sabtu, 10 Maret 2012

Makna Pengorbanan (Inspirasi, Yohanes 12 : 24-26)

SAUDARA-saudari terkasih,
    Seorang tokoh pemikir terkenal dari Cina : Lao Tzu mengajarkan bahwa cinta yang utama yakni tidak mementingkan diri sendiri, namun cinta adalah hidup bagi orang lain.
    Artinya, pengorbanan diri selalu menjadi syarat bagi sebuah ungkapan cinta yang tulus dan sempurna, dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Tanpa itu, ungkapan cinta tak bernilai apa-apa.

    Sabda Tuhan yang menginspirasi renungan ini memberikan ajaran tentang makna sebuah pengorbanan.
Yesus mengatakan : “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menhasilkan banyak”, adalah ingin menegaskan makna kematian-Nya sendiri sebagai bentuk pengorbanan diri sempurna untuk menghasilkan kehidupan baru bagi umat manusia. Kehidupan baru di mana kematian itu tidak berkuasa lagi.
    Saudara-saudari terkasih,
    Yesus adalah teladan utama bagi kita semua dalam hal pengorbanan diri. Hal itu Ia nyatakan dengan mengorbankan dirinya di kayu salib demi menebus dosa-dosa manusia. Jadi keselamatan kita adalah buah dari pengorbanan-Nya.
    Bila dalam kehidupan ini kita masih merasa enggan untuk membantu orang lain lantaran karena takut kehilangan sesuatu, misalnya : tenaga, waktu, ruang, kesempatan, materi, kehormatan, status, jabatan, dan lain-lainnya, maka Injil Yohanes ini hendak mengingatkan kepada kita akan beberapa hal penting dari nilai pengorbanan diri, yaitu :
1.   Membantu atau berkorban bagi orang lain akan selalu menuntut konsekuensi kehilangan. Anda tidak akan pernah bias membantu orang lain jika tidak ingin kehilangan sesuatu, sekecil apapun itu.
2.   Buah hasil pengorbanan diri selalu memberikan kebahagiaan batin.
3.   Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, pengorbanan diri selalu menjadi jaminan untuk keselamatan dan kebahagiaan kekal.
    Tuhan Yesus bersabda :
    "Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di duni ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” (Yohanes 12:25)
    Berkah Dalem.
(Ign Basuki Hudyoro/KOMSOS)

 
Modified by Team Komsos | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls