BEBERAPA waktu lalu Paramenta gereja St Ignatius Krapyak termasuk dalam tim kerja bidang Liturgi mengadakan kursus paramenta. Kursus diikuti oleh umat lingkungan di Stasi Krapyak. Gagasan diadakan kursus tersebut, banyak umat saat mengikuti misa sering terganggu konsentrasi, karena memperhatikan rangkaian bunga yang menghias altar ada yang bagus dan kurang bagus.
“Dengan diadakan kursus tersebut diharapkan agar lingkungan yang mendapat tugas paramenta dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dalam merangkai bunga dan menghias altar,” kata Erny saat ditemui Be SIGN usai melatih kursus.
Kursus ketrampilan merangkai bunga, dimaksudkan agar umat yang mendapat tugas paramenta untuk merangkai bunga altar tidak menggangggu konsentrasi umat pada perayaan ekaristi. Selain itu, para peserta kursus bilamana merasa kesulitan atau mempunyai keluhan merangkai, tim kerja paramenta dapat membantu.
Materi kursus tidak sekedar merangkai saja, namun dikaitkan dengan kalender liturgi. Ada kriteria khusus ketika merangkai bunga pada hari raya, seperti Natal dan Paskah tingkatannya harus meriah.
Antusias umat yang mengikuti kursus ini sangat senang, karena ada beberapa lingkungan mengirimkan lebih dari 2 orang, walaupun diadakan hanya 2 kali pertemuan, teori dan praktek. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan apabila peserta ketika mendapat tugas paramenta dari lingkungannya mengalami kesulitan, tim kerja paramenta siap membantu mereka.
Biaya kursus Rp. 20.000 untuk tiap lingkungan dan bahan untuk praktek merangkai bunga disediakan oleh gereja dan para pengajar terdiri dari Maria Theresia Erny Sulistyorini, Rosa de Lima Asti Rindarsih dan Maria Brigida Henny Budhiwati.
Selanjutnya harapan dari tim kerja, mereka yang telah mengikuti kursus ini sudah mampu merangkai bunga bilamana lingkungan mereka mendapat tugas. Namun hal tersebut tetap didampingi oleh tim kerja paramenta gereja St Ignatius yang bertanggung jawab dalam tugas paramenta pada perayaan ekaristi, jelas Erny.