...Selamat Datang di Website Resmi Gereja St. Ignatius Paroki Administratif Krapyak - Semarang, Media Informasi Umat dan Gereja. Alamat Jl. Subali No 8 Krapyak-Semarang. Silahkan krim artikel, saran dan kritik ke komsos_st_ignatius[at]yahoo[dot]co[dot]id..

Selasa, 09 Agustus 2011

Meningkatkan Kinerja Wilayah Maupun Lingkungan

Hal itulah yang digaris bawahi dalam pergantian pengurus Wilayah Pasadena Kamis, 8 November 2007 (WKM No 28 Edisi Desember 2007, Seputar Gereja). Sosok terpilih yang dipercaya untuk memimpin umat di tiga lingkungan tersebut adalah Bapak Sumadji. “Kita memegang prinsip, bahwa pengurus wilayah maupun lingkungan maksimal dua periode, tidak dipungkiri pula, kalau Wilayah Pasadena mempunyai potensi untuk dikembangkan jadi tiga lingkungan. Pengembangan lingkungan serta individu-individu pengurus sangat perlu dilakukan. Setelah lebih dari dua periode, pengurus harus mengundurkan diri dan boleh dipilih kembali dengan menduduki tugas pelayanan lain”, tambah bapak yang menjadi salah satu peserta Rekoleksi Pengurus Dewan Gereja di Muntilan beberapa waktu lalu. Hal ini juga disesuaikan dengan peraturan PDDP KAS (Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang) 2004, bahwa satu wilayah terdiri dari tiga lingkungan.
 “Sebelum ada pengembangan wilayah, Wilayah Pasadena terdiri dua lingkungan, Paulu I dan II. Saat ini, Lingkungan Paulus I dipecah jadi dua lingkungan, Paulus I dan Paulus II dengan Pamong Lingkungannya Yohanes Priyo Utomo dan Benedictus Sartono. Sedangkan Paulus II dikembangkan menjadi Lingkungan Paulus III, dengan Petrus Sunardi sebagai Pamong Lingkungan yang baru.

 “Pergantian pengurus tingkat wilayah dihadiri masing-masing pengurus Pamong LIngkungan dan pengurus wilayah lama. Pamong lingkungan yang hadir kemudian melakukan musyawarah mufakat, tanpa melalui voting (pemungutan suara), dengan syarat para pengurus lingkungan hadir. Kami ini merupakan organisasi sosial, kalau kita melakukan pemilihan dengan cara voting, pasti ada yang dikalahkan. Lebih baik kita menggunakan budaya kita, meskpun budaya luar juga ada yang cocok untuk kita terapkan. Voting dan musyawarah juga sah”, tambah beliau disela acara Rekoleksi. Tantangan untuk para pengurus yang baru merupakan tantangan kita bersama. Semua harus ada kerja sama antar pengurus.

Bapak yang saat ini mempunyai kesibukan MC (momong cucu), menceritakan keinginan dalam hidup menggereja hanya untuk melayani Tuhan. Sewaktu ziarah di Ganjuran Yogyakarta beberapa tahun yang lalu, ada slentingan, bahwa umat akan memilih saya untuk menjadi pamong yang baru, saya sebetulnya menolak. Salah satu umat bilang, “Pak Madji disuruh melayani Tuhan koq nolak”. Dari situ hati saya tergerak untuk melayani. 

0 comments:

Posting Komentar

 
Modified by Team Komsos | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls