Para pembimbing ingin mengajak para memandu yang berjudul Pelangi Kasih. Tim pendamping sendiri terdiri dari berbagai profesi, mereka ada yang berprofesi guru dan karyawan, sehingga setiap memandu anak-anak mereka saling kompak dalam memandu, bantu membantu karena namanya juga anak-anak para pembimbing butuh kesabaran dalam membimbing mereka.
Para pendamping ini bersyukur dan berterima kasih kepada pengurus Stasi, karena adanya perhatian dan dukungan dana, terutama kegiatan rekoleksi tersebut (outdoor). Tenaga pendamping saat ini ada 6 orang, sementara yang aktif ada 4 orang, karena 2 orang mempunyai balita, jadi belum bisa aktif mendampingi mereka. Keinginan untuk memiliki tempat yang tidak mudah terganggu adalah impian para pendamping. Saat ini kegiatan sekolah minggu dilaksanakan di depan altar, sementara tempat tersebut tidak untuk satu kegiatan sekolah minggu saja, seperti misal ada kegiatan pernikahan, mereka harus menghentikan kegiatan. Harapannya ke depan, kerinduan untuk ini bisa memiliki sarana dan prasarana kegiatan PIA (sekolah minggu) dapat segera terwujud, seperti tempat kegiatan dan alat peraga.
Selain itu, adanya kesadaran bagi umat agar anak-anaknya dilibatkan pada kegiatan PIA atau sekolah minggu, karena kegiatan sekolah minggu sebagai awal kegiatan hidup beriman bagi anak-anak ke depan. Ketika disinggung mengenai kehidupan beriman anak-anak dengan gereja-gereja lain, karena masih sering dijumpai anak-anak saat misa ada yang bermain di luar gereja, bahkan mereka hanya menerima berkat saja dan tidak dilibatkan untuk mengikuti misa. Pendidikan iman anak tumbuh dan berkembang sejak usia dini. Menurut ibu Twi, panggilan sehari-hari, kegiatan misa merupakan pengkondisian awal anak mengenal tradisi hidup beriman di gereja dan tradisi hidup beriman di gereja itu adalah sepanjang masa.
Hal itu dimaksudkan untuk membiasakan anak-anak selalu teringat bahwa sejak usia dini sudah dibiasakan ikut misa bersama orangtuanya, sehingga iman mereka sudah terbentuk dan orangtua bertanggung jawab untuk ikut serta mendampingi anak-anak dalam perayaan ekaristi. "Anak-anak PIA atau sekolah minggu gereja St Ignatius selalu dilibatkan dalam peragaan dan persembahan pada Misa Natal Keluarga dan Minggu Paskah," jelas ibu Twi yang saat ini masih aktif mengajar di SD Bunda Hati Kudus, Graha Padma Semarang. Sementara itu pada kegiatan rekoleksi anak-anak mengikuti kegiatan tersebut, ternyata orangtua yang mengantar tidak sekedar mendampingi tetap mereka juga dilibatkan untuk mengikuti sharing keluarga yang dipandu oleh Polius Lombu.