...Selamat Datang di Website Resmi Gereja St. Ignatius Paroki Administratif Krapyak - Semarang, Media Informasi Umat dan Gereja. Alamat Jl. Subali No 8 Krapyak-Semarang. Silahkan krim artikel, saran dan kritik ke komsos_st_ignatius[at]yahoo[dot]co[dot]id..

Senin, 02 April 2012

"Membangun Sebuah Team, Bukan Masalah Yang Mudah"

Rekoleksi Pengurus Dewan Gereja St Ignatius Stasi Krapyak

REKOLEKSI dan pembekalan Pengurus Dewan Stasi Gereja St Ignatius telah berlalu, namun tugas dan tanggung jawab para pengurus sebagai tugas perutusan tetap berjalan. Selama 2 hari, Sabtu dan Minggu (18-19 Pebruari 2012) bertempat di Rumah Retret Syalom Bandungan, Ambarawa, pengurus Dewan Stasi yang terdiri pengurus dewan harian, dewan pleno dan ketua wilayah/ketua lingkungan secara guyub mengikuti rekoleksi.
Harry Santoso, sebagai motivator, yang juga seorang Direktur Eksekutif dan staf pengajar di Yayasan Sekolah Nasional Karangturi, Semarang, memandu kegiatan rekoleksi Dewan Stasi yang diikuti sebanyak 85 orang.

Rekoleksi dengan mengambil tema, “Sebab dari buahnyalah pohon itu dikenal …..” (Mat 12:33), selain diisi oleh Harry Santoso, pembahasan pada hari ke 2 diisi oleh Romo St Ardian Witjaksono Pr, Ketua Dewan Stasi, AD Sumarsono dan FX Sukardi, mereka ini juga memaparkan tentang fokus Pastoral Gereja St Ignatius Stasi Krapyak, Laporan Tata Kelola Keuangan dan Akuntasi, Program Kerja dan RAPB 2012, dan Penulisan Sejarah Gereja Stasi St Ignatius.

Peserta rekoleksi tiba di rumah retret dengan menggunakan beberapa mobil yang sudah disiapkan oleh panitia. Setelah daftar ulang, peserta menginap selama 2 hari 1 malam menempati ruang kamar yang disiapkan oleh panitia di lantai 2 dan 3.

Sementara untuk ruang pertemuan rekoleksi berada di lantai 4. Cuaca begitu cerah dan dingin sangat mendukung kegiatan rekoleksi tersebut. Peserta pada hari pertama tampak begitu “dingin” mengikuti narasumber Harry Santoso, karena harus menyesuaikan kondisi cuaca dan udara disana, namun peserta tetap dengan seksama mengikuti rekoleksi. Sesekali dia memberikan suasana yang membuat peserta tertawa, menjadikan suasana malam itu menjadi hidup.

Materi bahasan dalam rekoleksi yang disampaikan oleh motivator tentang hal kepercayaan, tunduk dan taat kepada Allah, prioritas, syukur, hidup berbuah dan mewartakan sabda Allah. Beberapa bahasan tersbeut merupakan bagian daripada peserta sebagai pengurus gereja. Bagaimana bekerja sama dan membangun sebuah tim terutama dalam hal pelayanan kepada Tuhan, gereja dan umat?

Peserta rekoleksi juga diajak pada suatu permainan (simulasi) kartu. Bagaimana memilih orang yang tepat (orang pertama dan terakhir). Memenuhi target (secepat mungkin), merencanakan strategi, dan melaksanakan, didalam kerjasama tersebut pasti terjadi konflik antar peserta dalam kelompoknya, dengan tetap semangat kerjasama akan tercapai.

Pada hari pertama, rekoleksi berakhir pukul 22.00, beberapa peserta masih banyak yang menggunakan waktunya untuk sharing bersama teman sekamarnya, ada yang masih sibuk dengan laptopnya untuk menyelesaikan bahan paparan esok hari dan sebagian peserta yang memanfaatkan waktu istirahat untuk berbincang-bincang dengan teman-temannya sambil menikmati teh hangat dan udara dingin di rumah retret.

Pada hari ke 2, pukul 06.00 peserta mengikuti misa yang dipimpin oleh romo Ardian. Selanjutnya setelah sarapan, pukul 08.00 peserta mengikuti rekoleksi pada sesi selanjutnya.

Penyaji materi rekoleksi selanjutnya adalah romo Ardian, pembahasan  tentang fokus Pastoral Gereja St Ignatius Stasi Krapyak, Laporan Tata Kelola Keuangan dan Akuntasi, Program Kerja dan RAPB 2012, dan Penulisan Sejarah Gereja Stasi St Ignatius menuju Paroki Mandiri.

Sementara itu, Ketua Dewan Stasi AD Sumarsono, memaparkan tentang pemberian motivasi pelayanan, agar semakin mantap dalam menjalankan perutusan dan sosialisasi program kerja, agar pengurus gereja mengetahui rencana apa saja. Peran dan tugasnya masing-masing pengurus sesuai dengan bidangnya. Melalui rekoleksi itu pula, peserta menjadi tahu rencana program kerja dan RAB (masalah keuangan) selama kepengurusan Pengurus Dewan Stasi periode ini.

Selanjutnya FX Sukardi, menjelaskan tentang penulisan Sejarah Gereja Stasi St Ignatius menuju Paroki Mandiri. Disampaikan pada waktu itu, bahwa Gereja St Ignatius kedatangan 62 mahasiswa dari Fakultas Teologi Weda Bhakti Universitas Sanata Dharma, yang terdiri dari Frater, Bruder, Suster dan Awam. Mereka melaksanakan tugasnya bekerjasama dengan umat dan pengurus gereja menggali data untuk penulisan sejarah gereja Stasi.

Pada bagian lain setelah selesai rekoleksi, Pak Harry yang saat itu didampingi sang istri, ketika ditanya tentang kesan terhadap peserta rekoleksi. Kemudian setelah rekoleksi ini apa yang akan dihadapi oleh peserta dan bagaimana harapan dan impian pak Harry?

Sangat senang, dan menjumpai pelatihan yang cukup banyak pesertanya, karena rekoleksi ini diikuti lebih dari 70 orang, jumlah yang tidak sedikit dan ini termasuk pelatihan yang cukup besar.

Dikatakannya, bahwa peserta rekoleksi cukup antusias. Sebagai pembicara atau pelatih dia selalu melihat antusiasisme para peserta, seperti halnya dia saat mengajar bagaimana reaksi mereka.

“Peserta tampak antusiasismenya dan langsung dapat menyesuaikan (adjustment), selain itu, semangat para peserta yang tinggi,” jelasnya.
Be SIGN pernah memberitakan tentang kesiapan peserta rekoleksi yang sebelumnya telah diadakan prarekoleksi 5 Pebruari 2012 lalu, peserta belum tampak semangatnya. Kegiatan prarekoleksi dimaksudkan agar peserta sudah dapat mengenal kelompoknya dan peserta yang lain. Sejak rekoleksi diadakan di Rumah Retret Syalom Bandungan itu, mereka sungguh tampak semangat mengikutinya.

Harapannya dalam rekoleksi yang lalu peserta termotivator untuk semangat, ibarat baterei saat dicharge, terpacu semangatnya, setelah satu dua minggu mengikuti rekoleksi peserta menemui masalah baik di dalam keluarga maupun kantor dan lain-lain, sehingga perlu dimaintenance. Bagaimana memaintenancenya?

“Ada banyak cara, dengan mendatangkan cara dan masukan-masukan yang lain atau dimaintenance dengan pribadi, misalnya banyak membaca buku dan kitab suci, itu dapat memaintenance atau memacu semangat kita,” paparnya.

“Seperti halnya dengan api, api ini tidak boleh padam. Api ini bisa dipertahankan, dengan semakin besar semakin membara, sehingga diharapkan bisa juga menggarami lingkungan sekitar kita,” pesan Harry Santoso, seorang pengajar di Yayasan Sekolah Nasional Karangturi.

Disinggung dengan diadakan rekoleksi tersebut, Ketua Dewan Stasi menanggapinya bahwa rekoleksi itu bertujuan meningkatkan paguyuban anggota dewan (dewan harian, dewan pleno, termasuk ketua lingkungan dan ketua wilayah), peserta/pengurus bisa satu guyub, satu komunitas yang besar.

“Rekoleksi Pengurus Dewan Stasi bisa berjalan dengan baik dan dapat rutin dilaksanakan tiap tahun sekali, selanjutnya dengan mensosialisasikan program kerja tahun yang akan datang,” jelasnya.

 
Modified by Team Komsos | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls