...Selamat Datang di Website Resmi Gereja St. Ignatius Paroki Administratif Krapyak - Semarang, Media Informasi Umat dan Gereja. Alamat Jl. Subali No 8 Krapyak-Semarang. Silahkan krim artikel, saran dan kritik ke komsos_st_ignatius[at]yahoo[dot]co[dot]id..

Senin, 02 April 2012

Tanggapan Peserta Rekoleksi Pengurus Dewan Gereja St Ignatius Stasi Krapyak

Bagaimana tanggapan para peserta rekoleksi. Berikut tanggapan mereka yang berhasil terekam oleh Be SIGN.
Gregorius Joko Suwarno, dari Tim Kerja Kerasulan Kitab Suci, ketika diminta pendapatnya tentang rekoleksi mengatakan selama mengikuti rekoleksi dia sangat senang dan rekoleksi tersebut sungguh penting. Di samping itu, untuk memberikan semangat bagi para pengurus, ketua wilayah dan ketua lingkungan.
Selama mengiktui rekoleksi waktunya bernar-benar dimanfaatkan dengan baik. Dimana saat menjelang tidur setelah selesai mengikuti rekoleksi pada hari pertama, dia manfaatkan untuk sharing iman bersama teman sekamarnya, Sumadji dan J.LA. Herry Agus Ardijantoro. Harapannya, rekoleksi pengurus dewan stasi ini bisa diadakan setahun sekali.

Andreas Sudarso, Ketua Wilayah Jrakah, ketika ikut rekoleksi tidak merasa asing dengan narasumber Harry Santoso, karena setiap mengikuti seminar-seminar pasti berjumpa dengan dia, sebagai pembicaranya.
Di wilayahnya Jrakah, dia juga sudah menerapkan apa yang sering diterima melalui seminar dan rekoleksi tersebut, dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada warganya. Kepemimpinannya diterapkan antar umat di lingkungan satu dengan lingkungan yang lain dalam se-wilayah Jrakah. Adanya keguyuban dan kerukunan, seperti kegiatan ibadat, koor dan lain-lain, saling memberikan informasi dan keterlibatan semua umatnya dalam satu wilayah.

Lucia Purwanti, Tim Kesehatan gereja St Ignatius selama mengikuti rekoleksi sangat senang, senang bisa bertemu dengan teman. Suasana tempat rekoleksi yang sejuk, membuat hatinya yang tadinya sumpek menjadi ceria. Di saat istirahat malam dimanfaatkan untuk curhat bersama teman.

Bagaimana dengan narasumbernya? Cara memberi dan menjelaskan bisa diterima dan bisa dilaksanakan. Penyampaian mudah diterima. Menurutnya, peserta banyak orangtua, ketika diajak membaca kitab suci mengalami kesulitan untuk mencari bacaannya.
Dengan mengikuti rekoleksi, dia bisa bertemu dengan teman, saudara dan pengurus. Selain dapat menambah ilmu, dia merasa imannya menjadi lebih kuat dan tergugah untuk melaksanakan yang selama ini belum bisa teralisasikan, setelah selesai rekoleksi akhirnya dapat dilaksanakan.

“Setelah mengikuti rekoleksi, saya sudah bisa langsung terjun ke lapangan di bidang sosial kemasyarakatan,” kata Lucia Purwanti yang kesehariannya berdinas di Puskemas Kaliwungu, Kendal ini.
   
“Pelaksanaan rekoleksi sangat bagus, akhirnya kita bisa mengenal anggota pengurus dewan. Saling mengenal, saling mengetahui, saling mengerti karakter masing-masing pengurus dewan, dan kita saling menutupi kekurangan, sehingga kita bisa memback-upnya,” buka Ign. F Bayu Andoro, pendamping Mudika gereja St Ignatius.
   
Kesan  tentang narasumber Harry Santoso, menurutnya sangat elegant dan smart, karena didukung oleh pengalaman dan jam terbang yang ditemui di lapangan. Dia bisa seperti ini karena mempunyai pengalaman yang banyak.

Harapannya, setelah melalui rekoleksi ini, ada sesuatu yang baru, adanya penyegaran yang bisa dia dapatkan. Terlebih dari dia sendiri, bagaimana cara pandang kita terhadap pelayanan itu sendiri? Terkadang kita mengakui pelayanan itu sebagai suatu beban, sebagai suatu keadaan dimana kita harus segera menyesuaikannya.
   
“Paling tidak, apa yang kita dapatkan sebagai tugas dari tiap-tiap tim kerja, misal sebagai komsos, sekretaris atau apapun. Mereka sangat sungguh mewarnai kepengurusan dewan stasi, corak warna itu perlu dipertahankan, apabila warnanya semakin beragam akan tampak semakin indah dan cantik,” tuturnya.

 
Modified by Team Komsos | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls