...Selamat Datang di Website Resmi Gereja St. Ignatius Paroki Administratif Krapyak - Semarang, Media Informasi Umat dan Gereja. Alamat Jl. Subali No 8 Krapyak-Semarang. Silahkan krim artikel, saran dan kritik ke komsos_st_ignatius[at]yahoo[dot]co[dot]id..

Senin, 02 April 2012

Penglepasan 62 Mahasiswa Teologi Wedabhakti USD

ROMO St Ardian Witjaksono Pr didampingi Ketua Dewan Stasi Gereja St Ignatius AD Sumarsono dan pengurus gereja, Minggu (26/2) pagi mengadakan penglepasan 62 mahasiswa dari Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, di lantai 2 gereja St Ignatius.

Acara itu digelar sehubungan telah selesainya mahasiswa dalam mengumpulkan data dalam menyusun sejarah Stasi di 19 lingkungan. Ke 62 mahasiswa ini terdiri dari 57 Frater, 1 Bruder, 3 Suster dan 1 awam. Acara dipandu Sekretaris Dewan Stasi, Ignatius Hartyo Purwanto.
Seperti pernah diinformasikan Be SIGN, pada 20 Pebruari 2012 lalu, gereja St Ignatius Stasi Krapyak telah menerima kehadiran 62 mahasiswa. Kehadiran mereka tersebut dalam rangka penggalian data untuk menulis sejarah Stasi. Dari 19 lingkungan yang ada di Stasi Krapyak, tiap lingkungan mendapat 3 mahasiswa.

Selama sepekan para mahasiswa mencari informasi untuk mengumpulkan data dari umat di lingkungan, karena diharapkan kerjasama antara umat, mahasiswa dan Dewan Stasi dapat mendukung penulisan sejarah Stasi.

Romo Ardian dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran mahasiswa ini selama 7 hari adalah untuk membantu dalam menyusun sejarah Stasi yang merupakan modal bagi gereja St Ignatius untuk bisa menjadi Paroki Mandiri.

“Kami sebagai Dewan Stasi mengucapkan banyak terima kasih, karena selama 7 hari bapak ibu dengan gembira menerima kehadiran para mahasiswa yang artinya telah bekerja sama dengan Dewan Stasi di dalam mewujudkan Paroki Mandiri melalui penulisan sejarah Stasi,” ucap romo.

Romo berpesan kepada para mahasiswa, bilamana mengalami kesulitan selama menyusun penulisan sejarah Stasi, para pengurus gereja dan romo siap membantu.
Pada kesempatan itu, 2 mahasiswa yakni Suster Egidia dan Frater Christophorus didaulat untuk mewakili teman-temannya menyampaikan kesan dan pesan selama bertugas pengumpulan data.

“Kami terkesan atas kebaikan dan keramah tamahan umat di lingkungan, pengalaman ini juga sama yang saya alami di lingkungan lain, bagaimana umat atau narasumber dan para pengurus di lingkungan sangat antusias membantu mahasiswa dalam proses menggali sejarah sebagai tugas dan tujuan mahasiswa di Stasi Krapyak,” jelas Suster Ergidia.

Suster juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat, semoga kebaikan umat (bapak/ibu) selama menerima para mahasiswa mendapat balasan dari Tuhan, selain itu dia mohon doanya agar bisa kuat dalam iman dan panggilan.

Sementara itu Frater Christophorus, sangat terkesan sekali selama bertugas di wilayah Graha Padma. “Sungguh bahagia bisa tinggal di lingkungan umat Stasi Krapyak. Setidaknya saya bisa lebih bebas sedikit dalam mengatur ritme kehidupan,” katanya.
Selama menggali data, Frater melihat pengurus lingkungan tekun dan setia dalam mendampingi umat dan para mahasiswa. Harapannya ketekunan dan kesetiaan agar terus selalu dibangun.

Frater Christophorus, berterima kasih kepada umat yang telah mendukung dan penuh perhatian selama di Stasi Krapyak. Selain itu, mewakili para mahasiswa dia meminta maaf selama menyusun tugas melalui tingkah laku dan ucapan yang kurang berkenan di hati umat.

“Saya mohon doa dari bapak dan ibu, agar kami dapat melanjutkan tugas perutusan di sana dengan baik, khususnya untuk menjadi imam yang baik dan kemungkinan salah satu dari kami bisa menjadi romo Paroki di Krapyak ini,” tutup Frater langsung disambut tepuk tangan para hadirin.

Pada bagian lain, Ketua Dewan Stasi, AD Sumarsono mengajak beberapa mahasiswa untuk kembali memperkenalkan diri, karena perkenalannya dirasa masih kurang dan keberadaan di Stasi waktunya yang terlalu singkat.

Untuk itu, Ketua Dewan Stasi mengharapkan agar para mahasiswa yang telah menggali data, semoga data yang terkumpul bisa menjadi pegangan Dewan Stasi dan selanjutnya dapat disusun menjadi sejarah Stasi.

Mengakhiri acara penglepasan, para mahasiswa berfoto bersama dengan para pengurus gereja dan keluarga angkat mereka selama tinggal di lingkungan. Selanjutnya para mahasiswa kembali ke Yogyakarta menggunakan bus yang telah disiapkan oleh pengurus Gereja St Ignatius.
Komsos

 
Modified by Team Komsos | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls