SABTU, 23 Juli 2011 lalu, sebanyak 31 baptisan dewasa telah menerima sakramen permandian dari Romo St Ardian Witjaksono Pr yang memimpin perayaan Ekaristi. Pada prosesi pembaptisan para baptisan baru maju ke depan altar dengan didampingi para emban baptisnya.
Secara berurutan mereka dengan tertib dan khidmat mengikuti prosesi tersebut yang diawali dengan romo mengucurkan air ke dahi hingga pemberian lilin sebagai lambang baptisan telah diterima menjadi anggota gereja. Setelah selesai pembaptisan diadakan ramah tamah bersama romo, pengurus gereja dan panitia, bertempat di lantai 2 gereja St Ignatius, Krapyak. Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu semua persiapan, sehingga perayaan ekaristi penerimaan sakramen permandian dapat berjalan dengan lancar.
Pada acara ramah tersebut juga dilakukan pemberian kenang-kenangan dari pengurus gereja yang diserahkan oleh romo kepada baptisan. Keesokan harinya, Minggu (24/7), para baptisan baru mengikuti perayaan Ekaristi kembali yang dipimpin oleh Romo P Agung SJ, sekaligus menerima Komuni yang pertama. Sebagai syarat utama untuk bisa dibaptis, para baptisan baru harus mengikuti pelajaran magang baptis minimal 40 kali pertemuan. Kemudian mengikuti tes tertulis dan lisan (wawancara). Selesai dibaptis, mereka juga wajib mengikuti Mistagogi (selama 3 kali pertemuan), yakni masa pendampingan. Selanjutnya menerima surat turunan baptis.
Secara berurutan mereka dengan tertib dan khidmat mengikuti prosesi tersebut yang diawali dengan romo mengucurkan air ke dahi hingga pemberian lilin sebagai lambang baptisan telah diterima menjadi anggota gereja. Setelah selesai pembaptisan diadakan ramah tamah bersama romo, pengurus gereja dan panitia, bertempat di lantai 2 gereja St Ignatius, Krapyak. Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu semua persiapan, sehingga perayaan ekaristi penerimaan sakramen permandian dapat berjalan dengan lancar.
Pada acara ramah tersebut juga dilakukan pemberian kenang-kenangan dari pengurus gereja yang diserahkan oleh romo kepada baptisan. Keesokan harinya, Minggu (24/7), para baptisan baru mengikuti perayaan Ekaristi kembali yang dipimpin oleh Romo P Agung SJ, sekaligus menerima Komuni yang pertama. Sebagai syarat utama untuk bisa dibaptis, para baptisan baru harus mengikuti pelajaran magang baptis minimal 40 kali pertemuan. Kemudian mengikuti tes tertulis dan lisan (wawancara). Selesai dibaptis, mereka juga wajib mengikuti Mistagogi (selama 3 kali pertemuan), yakni masa pendampingan. Selanjutnya menerima surat turunan baptis.
Komsos
0 comments:
Posting Komentar